SEMANGAT UNTUK PARA PENGUSAHA :)

Image dari Epiclaunch.com
Nabi Muhammad SAW, tentu semua muslim
mengetahuinya. Selain sebagai panutan, beliau adalah tokoh yang sangat
inspiratif. Bukan saja tentang masalah-masalah terkait dengan hukum
Agama Islam saja, namun lebih dari itu Rasulullah sangat bisa dijadikan
sebagai suri tauladan bagi siapa saja. Dalam hal berbisnis,
berwirausaha, ataupun berdagang beliau adalah orang yang sangat layak
untuk dicontoh.
Banyak cerita yang bisa kita jadikan #inspirasi
dalam setiap sikap dan langkah Rasulullah SAW. Terkait dengan
wirausaha, pernah suatu ketika beliau menyuruh seseorang untuk berdagang
dari pada bekerja kepada orang lain. Teman-teman pasti sudah banyak
yang mengetahui cerita ini.
Kisah Rasulallah Mengajarkan Untuk Berdagang
Dikisahkan dari Anas bin Malik ra, suatu
ketika datanglah seorang kepada Rasulullah SAW dari kalangan Anshar
untuk meminta pekerjaan. Meskipun sangat mungkin bagi Rasulullah
merekomendasikan kepada sahabat-sahabatnya yang kaya untuk merekrutnya
menjadi pegawai, namun saat itu Nabi memilih tidak melakukannya. Justru
beliau meminta kepada orang tersebut memberikan sesuatu yang ada di
rumahnya kepada Nabi untuk dilelang.
Setelah mendapatkan uang dari lelang
barang tersebut, lantas Nabi memberikan uangnya kepada si peminta
pekerjaan tadi. Sembari memberikan uang hasil lelang, Nabi berpesan
kepada lelaki agar segera membelikan makanan untuk keluarganya yang satu
dirham dan yang satu dirham dibelikan kampak untuk diberikan kembali
kepada Nabi. ”Saudara, terimalah uang ini. Lalu yang
satu dirham kamu belikan makanan dan segera kamu berikan kepada
keluargamu di rumah, sedangkan yang satu dirham lagi belikan sebuah
kampak, dan bawalah ke sini segera.”
Lelaki Anshar itu pun kemudian menuruti
perintah beliau dan segera kemudian menyerahkan kampak kepada Rasulullah
SAW. Setelah sebuah kampak tersebut beliau terima, kemudian dibuatkan
gagang untuk pegangan yang kemudian diberikan kembali kepada si lelaki.
Beliau menyuruh lelaki tersebut untuk mencari kayu bakar untuk di jual
ke pasar dan melarang lelaki tersebut menemuinya sebelum waktu lima
belas hari.
Singkat cerita, setelah lewat lima belas
hari, lelaki tersebut mendatangi Rasulullah SAW dengan girang. Dari
bekerja menjual kayu tersebut lelaki itu bisa mendapatkan sepuluh dirham
dan bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Nabi pun turut senang mendengar hal itu, kemudian beliau bersabda :
“Ini lebih baik bagimu daripada
meminta-minta, itu akan mencoreng wajahmu kelak pada hari kiamat. Dan
meminta-minta dibenarkan kecuali pada tiga golongan. Pertama, orang yang
benar-benar miskin. Kedua, orang yang terlilit utang. Ketiga, orang
yang dibebani tebusan besar.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu
Majah).
Mengambil Pelajaran Dari Rasulullah SAW
Dari cerita di atas, jelas bisa kita
ambil pelajaran bahwasannya Nabi tidak menganjurkan umatnya untuk selalu
bekerja kepada orang lain, terlebih menjadi seorang peminta-minta.
Lebih dari itu, bahkan secara tersirat beliau menyuruh lelaki itu untuk
bekerja dan berdagang dengan berjualan kayu bakar ke pasar. Artinya
bahwa memang Rasulullah menyuruh umatnya untuk berusaha dan bekerja
dengan berwirausaha dan atau berdagang.
Bukan itu saja, dari cerita di atas
mengajarkan kepada kita bagaimana kita menghadapi keadaan terjepit dalam
kehidupan. Meskipun mungkin dalam keadaan yang sangat tidak
menguntungkan, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Dianjurkan kepada
kita untuk tetap melihat sebuah masalah dengan positif thinking agar
tetap bisa memanfaatkan apapun #peluang bisnis
yang ada di depan kita. Dicontohkan di atas beliau memanfaatkan
barang-barang yang dipunyai lelaki itu untuk memulai sebuah perdagangan.
Selanjutnya beliau juga mengajarkan
kepada kita bahwa dalam keadaan sesulit apapun sebenarnya bukan menjadi
alasan bagi kita untuk menyerah. Bahkan ketika barangkali kita dalam
kesulitan modal, sebenarnya jika kita mau menggali lebih dalam, pasti
masih ada banyak modal yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Cerita di atas
mengajarkan bagaiman cara memulai bisnis dalam keadaan yang tidak
memiliki modal sekalipun.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya
setiap kesulitan di dalamnya pasti ada kemudahan yang mengiringnya.
Terlebih dalam dunia bisnis dan perdagngan, tidak bijak rasanya jika
kita menyerah begitu saja kepada keadaan. Get Inspired!
0 comments:
Post a Comment